DEMAK – Pembinaan kepribadian adalah proses pembinaan warga binaan pemasyarakatan dengan cara kegiatan siraman rohani yang berkaitan langsung dengan keagamaan dan spiritual warga binaan, pembinaan kesadaran terhadap agama dan kepercayaan masing-masing agar warga binaan bisa sadar akan kesalahan dan tindakan yang pernah mereka lakukan dimasa lalu.
Usai mengikuti kajian yang dilakukan secara online (kajol) sejak covid-19 merebak, akhirnya bertempat di mushola Nurul Jannah Rutan Demak, Rabu (11/05), WBP Rutan Demak menerima siraman rohani secara luring atau tatap muka.
Diisi oleh Syukron yang merupakan penyuluh Keagamaan dari Kemenag Kabupaten Demak, kegiatan difokuskan pada tausiyah Islami, pemberian motivasi dan tanya jawab seputar Ilmu Agama. Syukron juga mengungkapkan rasa senangnya bisa memberikan kajian secara tatap muka kepada WBP.
“Saya yakin, ketika kita niatkan untuk menanamkan ajaran agama yang baik untuk memperbaiki diri dan diikuti kemauan untuk berubah, hal itu berarti kita mampu untuk berubah menjadi orang yang lebih baik lagi,” ungkap Syukron.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Demak, Riski Burhannudin berharap dengan adanya kegiatan pembinaan kerohanian ini dapat membentuk pribadi WBP yang lebih dekat dan taqwa kepada Allah SWT, rajin menjalankan salat, serta menjauhkan diri mereka dari pengaruh yang tidak baik agar ketika mereka keluar nanti bisa menjadi orang-orang yang beriman dan kembali diterima di tengah-tengah masyarakat.
“Jadikanlah Rutan sebagai wahana instropeksi diri atas kesalahan yang telah diperbuat dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Harapannya kegiatan positif ini terus berlangsung dan berkembang serta memberikan manfaat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan,” ujar Riski
Dengan adanya bimbingan dan penanaman nilai-nilai positif agama Islam secara intensif, maka diharapkan para warga binaan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang. Red